Sabtu, 14 Januari 2012

HUKUM DALAM BUNGKUSAN DOLLARS


          Mungkin seperti itulah gambaran hukum di negara kita ini,hukum bisa di bajak serta di perjualbelikan dan di obral layaknya vcd bajakan.bagi yang tak punya dollar alias uang akan terlindas roda - roda hukum yang dikendarai oleh penguasa,di jadikan mainan bagi orang-orang yang berkaca mata dollar.sementara rakyat kecil hanya jadi penonton dan pendengar setia,menerima nasib.mau protes jadi kasus,mau mengeluh siapa yang peduli,mau mengadu malah di adu,stress,tertekan,muak ,pikiran pendek nyawa pun melayang.inilah hukum kita,negara kita ironis bukan tapi itulah indonesia,tapi bukan negara indonesia yang harus di salahkan,dari dulu sampai sekarang indonesia masih tetap indonesia kok,masih berlambangkan garuda.yang berganti itu adalah orang-orang yang ada di dalamnya,orang-0rang yang harusnya bisa di jadikan panutan,bisa diharapkan untuk memperjuangkan hak-hak kita,justru balik menyerang,berebut tahta,saling bersinggungan antara partai yang satu dan sama lain,egoisme yang tinggi inilah citra para pejabat kita.kinerja seperti inikah yang di katakan sukses??apa kita pernah diuntungkan??begitu murahkah hukum di negeri ini??siapa yang harus menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas sedangakan orang yang diharapkan untuk menjawab pertanyaan - pertanyaan itu hanya duduk dikursi emas dengan mulut menganga mengeluarkan bualan - bualan yang tak pasti,bahkan rakyat pun tak tahu bahasa-bahasa apa yang mereka keluarkan,apakah untuk rakyat atau untuk kepentingan perutnya sendiri?         Hukum takkan berpihak lagi pada yang berkantong tipis,karena si miskin tak mampu membeli hukum,imbasnya si miskinlah yang harus dibeli oleh hukum dengan kata lain merekalah yang harus dihukum padahal belum tentu mereka yang bersalah,kesalahan sepele   yang dilakukan rakyat miskin harus diganjar dengan hukuman yang berat yang sama sekali tidak masuk dilogika akal sehat kita,sementara yang mencuri uang negara dengan santainya keluar masuk negara,dan bergelut dengan penyakit kebohongan.hukum apakah yang sebenarnya dijalankan oleh negara ini?asas pancasila takkan berlaku lagi,sang garuda telah digantikan oleh dollars.        Realitanya kasus-kasus korupsi yang terjadi negara ini sepertinya telah ditutup - tutupi tak jelas ujung pangkalnya serta penyelesaiannya,pemerintah seharusnya berpikir kenapa kasus korupsi marak terjadi di negara ini,jangan menunggu korupsi terjadi pemerintah baru kalang kabut,mengelar sidang yang tidak pasti,tapi penyelesaianya.       Jawabanya adalah karena hukum dinegara ini bisa di tukar dengan uang bukan karena hukum dinegara ini lemah,sebenarnya jika kita memandang hukum dinegara ini lemah itu persepsi yang salah.misalnya orang yang hanya melakukan kesalahan yang sepele di mata kita bisa di hukum dengan ganjaran yang berat oleh petugas,sedangkan orang yang jelas - jelas mencuri uang negara bisa mendapat kompensasi,bahkan dipenjara pun bisa dibuat seperti hotel buat mereka,dan sesukanya keluar - masuk,sebab uanglah yang menjadi dalang semua ini.inilah bukti hukum negara ini yang dapat di jual dan di beli bukan karena hukum yang lemah.rakyat hanya bisa berharap kepada pejabat - pejabat serta pemerintah mengubah paradigma dan sudut pandangnya,bukan dengan terus - terus membentuk tim penyelidik korupsi tetapi hukumnya yang harus dikembalikan sebagaimana mestinya dan fungsinya,tidak ditukar dengan uang.jika hukum dinegara ini berjalan sebagaimana mestinya,yang melakukan kesalahan berat di beri pula ganjaran yang berat tanpa kompensasi dan tanpa memandang bulu atau memandang dollars.orang yang akan melakukan kesalahan ataupun korupsi akan enggan n berpikir seribu kali untuk mencuri uang negara sebab ganjaran yang berat telah menanti mereka.  -suara rakyat : rakyat kecil teruslah menangis karena sang penguasa-penguasa di negeri ini sedang asik bersandiwara dalam drama realitas yang tak pasti,rakyat kecil teruslah berusaha karena sang penguasa takkan pernah menoleh kebelakang lagi,mereka sedang asik menghitung dollars

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar