Selasa, 17 Januari 2012

Kami Yang Memilihmu Namun Kami Pula Yang Memusuhimu


Pemilu sudah menjadi tradisi dalam suatu negara untuk menentukan siapa yang akan menjadi,penerus dari pemimpin bangsa ini.kampanye pun digelar di mana demi untuk mencari image yang baik di mata masyarakat, tak peduli berapa anggaran yang harus keluar demi mendapatkan kedudukan.menebar kata - kata manis sudah menjadi kewajiban walau harus mengumbar janji tak pasti tapi itulah masyrakat awam selalu hanya bisa menjadi pendengar yang baik,di mana masyrakat bisa hidup maka di situlah rakyat mencari setitik harapan.tapi sayang itu tak jadi perhatian buat para penguasa karena mungkin pandangannya terfokus ke sebuah kursi emas di istana negara dan istana DPR/MPR telah menunggu omong kosong mereka.
Salah satu dari mereka pun diangkat jadi pemimpin bangsa ini,pimimpin yang dianggap bermoral,berpikir  kritis,realisti,berjiwa patriot,berprikeadilan,dan peduli tapi jangan heran sebenarnya itu mimpi di siang bolong.ini indonesia bung..!!di sini uanglah yang berkuasa bukan moral,ini negara perdagangan apapun yang ada disini semuanya dijual bahkan harga diri pun dapat dibeli digedung - gedung itu.masa kerja sang pemipin telah di mulai di mana rakyat telah menanti janjji kampanye dengan telinga yang terbuka lebar dan mulut menganga menunggu kinerja dan hasil pemikiran para pajabat negara,tapi apa daya rakyat hanya bisa berharap dan berharap seperti janjji yang tinggal janjji, terjadi lagi rakyat di kibuli sang penguasa negeri ini.begitu hebatnya mereka bersandiwara memutar balikkan fakta dengan kepintaran dan gelar mereka.Tak mau dikatakan munafik mereka memasang topeng berwajah lugu mencuri hati setiap rakyat.Tapi kinerja tetaplah kinerja pasti ada hasilnya dan hasil itulah yang menentukan,kinerja pemerintah yang buruk hasilnya pun buruk karena kinerja ini berkesan sepihak maka keuntungannya pun hanya sepihak,padahal mereka duduk diatas sana karena rakyatlah mengangkat mereka.merasa tertindas rakyat  pun tak ingin dibodohi,untuk kesekian kalinya lagi perlawanan menuntuk hak,demonstrasi dimana - mana menuntut hak,janjji,dan keadilan.pada saat itu pula mereka tersentak dari lamunan panjangnya,birokrasi..!!demokrasi…!!kapitalisme…!!teriakan rakyat.Tapi pernah kah mereka berpikir itu ulah siapa?kenapa rakyat memberontak?tapi tidak mereka tidak berpikir kesana karena yang ada di kepala mereka hanya bisa menghakimi,dan menyalahkan.mereka melihat rakyat seperti binatang yang kelaparan yang pantas untuk dibasmi yang pada akhirnya rakyat yang berjatuhan jadi korban.pertanyaan yang anarkis sebenarnya siapa??kalau benar bukan mereka yang anarkis kenapa bisa rakyat yang banyak jadi korban keganasan sang otoriter?tapi ironisnya dengan santainya mereka menjawab ini salah rakyat dan masalah ini sudah tuntas tapi sebenarnya tidak..!!justru ini adalah awal dari perlawanan.kenapa bisa seperti ini??kenapa itu terjadi??jawabnya itu karena ulah kalian sendiri kaca mata kalian telah tertempel dollars dan rupiah jadi mana mungkin kalian bisa melihat derita rakyat dan masalah yang menggerogoti negeri ini??Hai sang penguasa lihatlah diri kalian,bercerminlah….!!apakah kalian masih berbentuk manusia atau tidak??mungkin berbentuk sampah,singa kelaparan,atau tikus got?jika kalian masih ingin terlihat seperti manusia yang berwibawa dan berakhlak mulia berpikirlah untuk rakyat dan rubahlah diri kalian sendiri sebelum merubah  rakyat.rakyat anarkis bukan karena berniat untuk anarkis tapi karena ulah kalian yang hanya bisa menghakimi rakyat tanpa memandang rakyat.Rakyat melakukan perlawanan,demonstrasi dimana - mana,itu bukan keinginan rakyat tapi karena ulah dari kalian sendiri yang terus menghakimi dan melindas rakyat dengan roda - roda pemerintahan dan kekuasaan.Coba kalian berpikir kenapa itu terjadi??seandainya kalian sedikit bijak  dalam menentukan,memilih,dan memutuskan,menyelesaikan permasalah negeri ini.berhentilah terus - menerus menyalahkan rakyat,rakyat selalu bisa menerima dengan tangan terbuka dan berkepala dingin selama itu masih wajar dan baik untuk mereka,negara ini negara yang bermoral dan akan lebih bermoral lagi jika orang yang didalamnya juga bermoral.
Para pemimpin dan pejabat - pejabat bekerjalah dengan hati,jangan biarkan rupiah membungkus hati kalian.pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang selalu dicintai rakyatnya,dan negara yang makmur adalah dimana negara itu  dipimpin oleh orang yang bijak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar