Jumat, 13 Januari 2012

Merombak Paradigma Negara,dengan Sistem Pembangunan Dialihkan Untuk Mensejahterakan Rakyat dan SDM yang Handal Guna Mendongkrak Perekonomian Indonesia

       
      Seiring dengan berjalan zaman dari masa ke masa,orde lama ke orde baru,dari sukarno ke SBY,negara indonesia masih terlandaskan akan teori pembangunan,pemerintah lebih memfokuskan dan menggalakkan pembangunan,infrastruktur dll.tapi disebelah pihak ternyata mereka tidak sadar ada kaum yang terlindas,dan terusir demi untuk keindahan kota,ratusan triliun anggaran negara terkuras,akibatnya pajak pun semakin melonjak.banyak rakyat biasa yang harus tergusur oleh pembangunan,dimana peran negara ini??di sana sini berdiri bangunan megah negara,indah,mempesona tapi ironisnya rakyat yang jadi korban,bagaimana tidak??setiap kita akan mengunjungi tempat-tempat tersebut harus merogoh kantong,akibatnya si miskin makin miskin,si kaya berpesta pora,berapa sih tempat-tempat n fasilitas pemerintah yang bisa di kunjungi dan di nikmati rakyat miskin,sakit pun kita enggan ke rumah sakit hanya karena uang,ingin sekolah pun kita berpikir 1000x,sementara buat makan saja susah.apakah ini kinerja pemerintah yang di bangga-banggakan??buat orang kaya iya..!!bayangkan berapa besar anggaran yang harus di keluarkan untuk membuat WC gedung DPR,milyaran…!!renovasi dan pembuatan rumah dan gedung DPR triliunan..!!apabila dana ini di alokasikan ke rakyat berapa ratus kepala keluarga yang akan bisa di tingkatkan taraf hidupnya.
        Baiklah kita mencoba untuk merubah pola pikir,tapi ini pemikiran kaum bawah,tidak mungkin pemerintah mengubris,kita kan kaum yang kolot dan tak berpendidikan,tapi setidaknya kita juga ingin hidup dan punya hak untuk hidup.intinya seperti ini…!!semakin banyak pembangunan akan semakin banyak pengeluaran baik dari pemerintah maupun dari pengguna fasilitas tersebut,jadi otomatis tujuan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan takkan pernah tercapai.seandainya pemerintah bisa mengubah sudut pandangnya dan lebih fokus kepada masyarakat,salah satu contoh anggaran untuk pembangunan sementara di alihkan buat masyarakat miskin,seperti memfasilitasi dan memberikan pekerjaan buat anak jalanan atau pengemis dan di bekali keahlian tertentu menjadi SDM yang handal dan di beri tunjangan,rakyat di pemukiman kumuh dibuatkan tempat yang layak tanpa di pungut biaya dan tidak di persulit serta di dibekali cara berwirausaha agar bisa menciptakan lapangan kerja serta diberikan modal untuk mendirikan usaha.program ini harus di tanam sampai pada pelosok-pelosok negeri ini,dengan menurunkan unit-unit tertentu untuk meninjau langsung daerah/desa yang akan di bina,dan melakukan penelitian.seperti apa potensi desa/daerah tersebut,usaha apa yang dominan atau cocok dengan daerah tersebut,serta melahat potensi penduduk tersebut mereka mempunyai keahlian di bidang apa?sebagai contoh apabila daerah tersebut dominan dengan perairan maka yang harus di kembangkan seperti tambak atau apapun yang berhubungan dengan perairan dengan memberikan bimbingan,dan keahlian tertentu kepada masyarakat serta modal untuk mengembangkan usaha.apa bila daerah tersebut berhubungan dengan persawahan atau perkebunan maka daerah tersebut di bina,penduduk yang belum memiliki lahan di buatkan/di sediakan lahan,serta bantuan-bantuan pertanian yang memadai secara gratis,dll.tapi perlu di garis bawahi dalam memberikan bantuan dana jangan memberikan kredit atau pinjaman kepada rakyat karena itu justru terpacu kepada membebankan bukan membantu,karena masyarakat akan merasa tertekan dan takut karena merasa berhutang pada akhirnya masyrakat justru akan menolak.
        Argumen/pendapat saya mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat itu ingin maju dan sukses mereka hanya terhambat pada modal/uang karena keterbatasan inilah yang membuat masyrakat tak mampu berbuat seiring dengan persaingan harga yang semakin melonjak.keuntungan yang lain dengan mampunya/meningkatnya usaha di masyarakat di sektor pertanian,peternakan,wirausaha,saya rasa akan dapat meningkatkan perekonomian indonesia,karena hasil usaha akan bertambah banyak di semuah daerah yang memungkinkan kita untuk mengekspor ke luar secara besar-besaran serta mengurangi impor dari luar,otomatis hal ini akan mengurangi pengeluaran negara akan berkurang pemasukan semakin meningkat tanpa ada pihak yang di rugikan,sebab di sini kita bisa sama-sama meraut keuntungan yang besar.
      Ini artinya tujuan pemerintah untuk memberantas kemiskinan telah tercapai,lapangan pekerjaan di mana-mana,angka penganguran berkurang,masyarakat sejahtera,kita memiliki SDM yang handal,maka semua pihak akan mendapatkan keuntungan tanpa harus menindas kaum-kaum tertentu.kita lihat dari sisi lain yaitu sisi kriminalitas,kita kembali berpikir secara rasinonal yaitu dari mana dan apa yang sebenarnya mendorong kriminalitas terjadi,jawabanya adalah ekonomi atau kata kasarnya uang.orang rela melakukan apa saja demi uang karena ini urusan perut setiap orang ingin hidup,jadi hanya untuk menutupi rasa urusan perut n kehidupan mereka maka diambillah jalan pintas ini berbuat kriminal,berapa banyak kejahatan yang di lakukan karena uang hampir 90% angka yang sangat tinggi jadi jalan satu-satunya untuk mengendalikan masalah ini yaitu dengan cara mensejahterakan rakyat.
       Saat inilah kita dapat merubah sudut pandang kita dalam melihat masalah ini,masyarakat sejahtera negara pun akan sejahtera,indonesia butuh perubahan…bukan hanya sibuk mengurusi para koruptor yang ketika berada di luar negeri berfoya-foya dan pada saat di bawa kembali ke indonesia harus keluar masuk rumah sakit.sebenarnya apa yang salah???kita harus kembali perpikir kepada diri kita sendiri,sebenarnya kita juga salah dalam hal ini,karena tidak mengambil bisa keputusan bijak,bukan saatnya kita harus terus mencari2 kesalahan orang lain sementara kita tidak memikirkan kesalahan diri kita sendiri.ambil keputusan yang tepat hanya dengan 1 keputusan maka tak ada yang harus keluar masuk ruang sidang,hukumlah yang pantas dihukum,karena kami di sini rakyatmu juga ingin hidup,dan ingin diperhatikan.Rakyatmu ingin sejahtera…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar